Sosial Media Itu Penting Gak, Sih?
Menu
  • Our Project
    • Bagian Dari Kita
    • Ruang Bertemu
    • Narasi Ahli
  • Topic
    • Healthy
    • Thinking
    • Resources
  • Connecting People
    • Find Your Community
    • Event
    • Class
  • Video
  • Submission
    • Writer
    • Community
    • Event
  • About Us

Sosial Media Itu Penting Gak, Sih?

Sosial media sudah jadi bagian dari hidup, tapi apakah benar sepenting itu? Yuk, cari tahu dampaknya, terutama bagi kesehatan mental, dan bagaimana menggunakannya dengan bijak!


28 Feb 2025 Sasmitha

Kira-kira, adakah dari kamu yang tidak mempunyai akun media sosial seperti X (Twitter), TikTok, atau Instagram? Rasanya agak aneh, ya, kalau di 2024 ini masih ada orang yang tidak punya media sosial. Pastinya, hampir semua orang mempunyai minimal satu akun media sosial. 
 
Nah, dalam bermedia sosial, berapa jam yang kalian habiskan untuk itu? Satu jam, tiga jam, lima jam, atau bahkan seharian? Fakta di lapangan menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan media sosial oleh orang-orang berusia 16-24 tahun adalah tiga jam per hari. Menjawab data tersebut, penelitian dari JAMA Psychiatry menjelaskan bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam sehari lebih berpotensi mengidap masalah kesehatan mental, khususnya yang berkaitan dengan citra diri atau internalisasi.
 
Media sosial memang menjadi salah satu pemicu tingginya masalah kesehatan mental di kalangan remaja dan dewasa muda. Tak sedikit pula yang mendapatkan ancaman online, penyebaran rumor palsu, hingga penyebarluasan gambar yang tidak senonoh melalui media sosial.
 
Karena penggunaan media sosial di kalangan anak-anak muda sudah cukup mengkhawatirkan, Healthink mencoba untuk membahasnya di sini agar kita semua paham bahwa ternyata sosial media nggak sepenting itu, kok.

 

Apa Saja Dampak Negatif Sosial Media?

Dampak negatif yang paling jelas terlihat adalah perilaku buruk yang ditunjukkan oleh orang-orang yang kecanduan sosial media. Contohnya bisa kamu lihat dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, ada banyak remaja -bahkan anak-anak- yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan usia mereka dan mengunggahnya ke sosial media. Itu bisa terjadi karena mereka sering terpapar konten-konten negatif di sosial media.
 
Parahnya, mereka menganggap itu sebagai hal yang lumrah. Padahal, harusnya mereka menonton konten yang bermutu dan selalu dalam pengawasan orang tua agar tidak berakhir seperti itu. Sangat disayangkan, bukan? Generasi yang digadang-gadang menjadi tonggak emas Indonesia beberapa tahun ke depan justru menjadi generasi yang amburadul.
 
Menurut psikolog UI, Kasandra, bermain sosial media secara berlebihan akan mempengaruhi psikologis dan perkembangan otak. Kebiasaan menggunakan sosial media dalam waktu lama akan menjadikanmu kecanduan dan akhirnya tidak bisa lepas, meskipun sebentar saja.
 
Kenapa bisa sampai begitu? Ternyata, itu berkaitan dengan bagian otak yang aktif merespon saat bermain sosial media. Bagian tersebut sama dengan bagian otak yang bertugas untuk memberikan respon bahagia saat melihat foto orang yang kita cinta. Keduanya sama-sama membuat ketagihan. Tak heran jika orang-orang yang sering bermain sosial media akan kecanduan.
 
Efek buruk dari kondisi tersebut adalah fokus menjadi berkurang dan kesehatan fisik juga menurun karena hari-hari dihabiskan dengan bermain sosial media hingga mengabaikan waktu istirahat. Pernyataan Kasandra tersebut juga didukung dengan hasil penelitian dari pusat pemetaan otak UCLA yang menjelaskan bahwa ada bagian otak dari para remaja yang menjadi lebih aktif saat bermain sosial media.
 
Selain dampak-dampak di atas, ternyata masih banyak dampak negatif lain yang ditimbulkan oleh penggunaan sosial media secara berlebihan.
 
  • Menjadi tidak produktif karena waktu luang dihabiskan untuk bermain sosial media. Jadi, akan ada banyak waktu yang terbuang begitu saja. Akhirnya, kamu jadi malas beraktivitas dan terlihat lemas.
  • Sosial media menjadikanmu hanya fokus pada layar dan dunia maya di dalamnya. Hal itu menjadikanmu tidak peduli dengan dunia nyata dan orang-orang di sekitarmu. Interaksimu dengan orang-orang akan berkurang. Jika kamu terus seperti itu, kamu akan menjadi anti-sosial.
  • Ternyata, kebanyakan bermain sosial media juga bisa menjadikan kita boros, loh. Kok bisa? Misal, kamu sering menonton TikTok dan melihat Live TikTok Shop. Lama-lama kamu akan tergoda untuk membelinya. Bayangkan kalau itu kamu lakukan setiap hari, sudah berapa banyak barang tak berguna yang kamu beli?
  • Sosial media juga membuatmu menjadi minder. Itu dikarenakan kamu sering melihat konten orang lain yang -menurutmu- lebih baik darimu. Jadi, kamu akan membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain yang pencapaiannya lebih tinggi darimu. Tentu saja itu tidak baik karena bisa menimbulkan rasa iri dan kecemasan.
  • Sosial media juga menjadikanmu sering berhalusinasi. Misal, tiba-tiba kamu merasa ada notifikasi padahal tidak ada notifikasi sama sekali. Ngaku, deh, siapa yang sering merasa seperti itu?
 
Jika dibiarkan terus-menerus, sosial media akan menjadikan mentalmu tidak stabil. Pikiranmu akan dipenuhi oleh konten-konten sosial media yang belum tentu benar adanya. Hidupmu akan terkungkung dalam dunia yang tidak nyata. Akhirnya, itu semua hanya akan membawamu ke dalam kondisi mental yang buruk.
 
Laporan WHO pada tahun 2017 menunjukkan bahwa terdapat 10-20% anak-anak dan remaja yang mengidap gangguan jiwa. Gangguan yang paling banyak ditemukan adalah kecemasan dan depresi dengan prevalensi yang meningkat sebanyak 70% dalam 25 tahun terakhir. Nah, salah satu pemicu gangguan mental tersebut adalah penggunaan sosial media.

  

Cara Ini Bantu Kamu untuk Menjaga Kesehatan Mental Selama Bersosial Media

Tenang, kamu nggak harus menghapus semua akun dan aplikasi sosial mediamu setelah mengetahui dampak-dampak negatif di atas. Semua yang kamu butuhkan hanyalah kontrol diri. Sosial media itu ibarat dua mata pisau, bisa memberikan efek baik dan buruk tergantung dari cara kamu menggunakannya. 
 
Karena itulah, kamu membutuhkan kontrol diri saat menggunakan sosial media agar tidak sampai merasakan dampak buruknya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memahami bahaya penggunaan sosial media, jenis-jenis konten yang tidak boleh ditonton, dan bagaimana menyaring informasi di sosial media.
 
Kamu juga perlu menetapkan durasi waktu dalam bermain sosial media. Sebaiknya, kamu menggunakan sosial media selama maksimal 30 menit saja. Penelitian dalam Journal of Social and Clinical Psychology menemukan bahwa mahasiswa yang membatasi waktu bermain Facebook dan Instagram selama 10-30 menit per hari mempunyai citra diri yang lebih positif. Sementara itu, para siswa yang menggunakan sosial media selama 30 menit dalam sehari cenderung tidak merasakan depresi dan kesepian setelah 3 minggu percobaan.
 
Jadi, yuk, coba untuk lebih bijak dalam bersosial media! Nggak apa-apa, kok, menggunakan sosial media, tetapi batasi penggunaannya. Kamu juga perlu menyaring konten-konten yang ditonton. Dibandingkan menonton video-video yang tidak bermutu, kamu bisa menonton video-video pengembangan diri di Youtube Healthink. Konten-konten seputar kesehatan mental di akun media sosial Healthink juga bisa menjadi salah satu opsi. Kalau kamu ingin mendapatkan konten-konten itu, kamu perlu follow akun media sosial Healthink terlebih dahulu agar kami bisa terus menemani setiap proses healing-mu.

Ingat! Sosial media itu hanya ada dalam layar gadget-mu, jadi tidak seharusnya kamu menghabiskan hidupmu untuk itu. Akan terasa sia-sia jika waktumu habis begitu saja hanya karena sosial media. Daripada sibuk bermain sosial media terus-menerus, kamu bisa belajar heal your think, think your health bersama Healthink.

Terbaru

Depresi Pada Remaja Jangan Dianggap Sepele!
Depresi Pada Remaja Jangan Dianggap Sepele!
25 Apr 2025
Jadi Ayah Ibu Baru, Kok Malah Stres?
Jadi Ayah Ibu Baru, Kok Malah Stres?
25 Apr 2025
Depresi pada Disabilitas, Apa yang Bisa Dilakukan?
Depresi pada Disabilitas, Apa yang Bisa Dilakukan?
21 Mar 2025
Teknik Mindfulness untuk Meringankan Gejala Depresi
Teknik Mindfulness untuk Meringankan Gejala Depresi
20 Mar 2025
Gaya Hidup Sehat untuk Atasi Depresi dengan Diet, Olahraga, dan Tidur
Gaya Hidup Sehat untuk Atasi Depresi dengan Diet, Olahraga, dan Tidur
13 Mar 2025
Membangun Support System untuk Mengatasi Depresi dengan Dukungan Sosial
Membangun Support System untuk Mengatasi Depresi dengan Dukungan Sosial
13 Mar 2025
Strategi Mandiri Atasi Depresi dengan Tips Praktis Coping Stress
Strategi Mandiri Atasi Depresi dengan Tips Praktis Coping Stress
13 Mar 2025
Pikiranmu Menipumu, Sadari dan Kendalikan
Pikiranmu Menipumu, Sadari dan Kendalikan
28 Feb 2025
Niat Baik Nggak Selamanya Diterima dengan Baik
Niat Baik Nggak Selamanya Diterima dengan Baik
28 Feb 2025
Sosial Media Itu Penting Gak, Sih?
Sosial Media Itu Penting Gak, Sih?
28 Feb 2025
Cancel Culture, Buntut dari Fenomena Viral yang Bikin Kacau
Cancel Culture, Buntut dari Fenomena Viral yang Bikin Kacau
21 Feb 2025
Stop Multitasking! Multitasking Bikin Kamu Produktif?
Stop Multitasking! Multitasking Bikin Kamu Produktif?
21 Feb 2025
Jangan Jauhkan Aku dari Ponselku!
Jangan Jauhkan Aku dari Ponselku!
21 Feb 2025
Harapanmu Tidak Sesuai Kenyataan
Harapanmu Tidak Sesuai Kenyataan
14 Feb 2025
Resiliensi Membantu Mengatasi Tantangan Hidup
Resiliensi Membantu Mengatasi Tantangan Hidup
12 Feb 2025
Mengenal dan Mengelola Stress
Mengenal dan Mengelola Stress
11 Feb 2025
Apakah Benar Sudah Pasti Tepat?
Apakah Benar Sudah Pasti Tepat?
22 Nov 2024
Tidak Semua Hari itu Menyenangkan
Tidak Semua Hari itu Menyenangkan
22 Nov 2024
Bias Konfirmasi: Pengaruh, Dampak pada Depresi, dan Cara Mengatasinya
Bias Konfirmasi: Pengaruh, Dampak pada Depresi, dan Cara Mengatasinya
15 Nov 2024
Don't Judge Book by It's Cover
Don't Judge Book by It's Cover
15 Nov 2024
Awas! Depresi Bisa Makin Parah Gara-Gara Ini!
Awas! Depresi Bisa Makin Parah Gara-Gara Ini!
1 Nov 2024
Kualitas Pikiran Menentukan Tingkat Kebahagiaan
Kualitas Pikiran Menentukan Tingkat Kebahagiaan
1 Nov 2024
Google Bukan Psikolog dan Psikiater Gratisan!
Google Bukan Psikolog dan Psikiater Gratisan!
23 Oct 2024
Tantang Pikiran Kita dengan CBT untuk Diri Sendiri
Tantang Pikiran Kita dengan CBT untuk Diri Sendiri
17 Oct 2024
CBT untuk “Mengobati” Depresi
CBT untuk “Mengobati” Depresi
14 Oct 2024
Mengungkap Asumsi Keliru dan Realita Depresi: Fakta di Balik Mitos tentang Depresi
Mengungkap Asumsi Keliru dan Realita Depresi: Fakta di Balik Mitos tentang Depresi
4 Oct 2024
Depresi: Faktor Psikologis dan Biologis yang Mempengaruhinya
Depresi: Faktor Psikologis dan Biologis yang Mempengaruhinya
4 Oct 2024
Membongkar Jenis-jenis Depresi
Membongkar Jenis-jenis Depresi
24 Sep 2024
Kenali Sebelum Terlambat: Depresi di Era Digital
Kenali Sebelum Terlambat: Depresi di Era Digital
24 Sep 2024

      

© 2025 Healthink - All rights reserved