Harapanmu Tidak Sesuai Kenyataan
Menu
  • Our Project
    • Bagian Dari Kita
    • Ruang Bertemu
    • Narasi Ahli
  • Topic
    • Healthy
    • Thinking
    • Resources
  • Connecting People
    • Find Your Community
    • Event
    • Class
  • Video
  • Submission
    • Writer
    • Community
    • Event
  • About Us

Harapanmu Tidak Sesuai Kenyataan

Pernah merasa kecewa saat harapan tak terwujud? Kamu nggak sendirian! Yuk, cari tahu cara mengatasi kekecewaan dan stres dengan pendekatan positif.


14 Feb 2025 Sasmitha

Siapa di antara kalian yang pernah mengalami kekecewaan karena apa yang kalian inginkan tidak terwujud? Mungkin, hampir semua dari kita pernah merasakan itu, ya. Saat harapan tidak sesuai dengan kenyataan, perasaan kita menjadi campur aduk dan timbul pikiran-pikiran negatif seperti “aku nggak berguna” atau “ternyata aku emang nggak becus.”
 
Menyalahkan diri sendiri. Seperti itulah kebanyakan dari kita dalam menyikapi kekecewaan karena harapan yang tidak jadi kenyataan. Padahal, hal itu bisa memperburuk keadaan dan memicu stres.
 
Ya, stres yang dirasakan oleh kebanyakan orang itu memang berasal dari harapan mereka sendiri. Itu kenapa kamu sebaiknya tidak terlalu berharap akan sesuatu, karena kalau nggak kesampaian, kamu akan sangat kecewa. 
 
Lalu, apa yang harus kita lakukan kalau harapan kita tidak sesuai dengan kenyataan? Kecewa  itu pasti. Tapi kamu harus menghadapi kekecewaan itu dengan cara yang positif. Karena itulah, kamu perlu memahami cara mengatasi kekecewaan dan stres setelah harapanmu tidak jadi kenyataan. Simak penjelasan lengkapnya di sini, yuk!
 

Apa Itu Stres?

“Hai, apa kabar?”
“Kamu baik-baik saja, kan?”
 
Apa responmu ketika mendapatkan pertanyaan itu saat kamu sedang sedih? Menangis. Itu respon pertama yang akan kamu lakukan. Ngaku, deh! 
 
Kenapa kamu menangis saat mendapatkan pertanyaan semacam itu? Bukankah itu pertanyaan yang biasa saja? Saat seseorang sedang dalam kondisi down, dia cenderung merasa sendirian. Ketika dia mendapatkan dua pertanyaan di atas, dia merasa ada orang yang peduli kepadanya di saat kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Karena berbicara sudah tidak bisa dilakukan, satu-satunya cara, ya, cuma nangis.
 
Sebenarnya, itu kondisi yang wajar. Kamu menangis karena kamu sedang stres. Stres bisa muncul karena banyak alasan. Salah satunya, ya, karena harapan yang nggak sesuai sama kenyataan. Tapi, begitulah hidup. Kata orang, sih, kalau hidup mulus-mulus saja jadi nggak ada daya tariknya.
 
Maka dari itu, hidup harus ada senang dan stres juga. Seperti roller coaster, ada senang dan takutnya, tetapi macam-macam emosi itu yang bikin seru. Hidup juga begitu, kan?
 
Meskipun stres adalah hal yang biasa dirasakan oleh manusia. Namun, ada orang-orang yang tidak terbiasa dengan stres. Bisa jadi karena ada masalah pada pola pikir mereka. Bisa juga karena mereka tidak terbiasa menghadapinya sejak kecil.
 
Sebenarnya, stres dipicu oleh stressor. Stressor pada beberapa orang bisa direspon dengan cara berbeda-beda. Ada yang meresponnya dengan cara mengalihkan pikiran ke hal positif. Ada juga yang meresponnya dengan memikirkan stressor itu terus-menerus sehingga menghambat produktivitas.
 
Stres yang kamu rasakan itu adalah proses yang kamu rasakan ketika mendapatkan stimulus yang membahayakan fisik dan psikis. Karena otakmu menganggap bahwa stimulus itu mengancammu, maka kamu menjadi cemas. Nah, kecemasan itulah yang memicu stres.
 
Untuk menjelaskan teori stres tersebut, Hans Selye mengembangkan stres model respons. Menurutnya, stres adalah respon yang tidak spesifik dari tubuh terhadap berbagai tuntutan yang ada. Respon tersebut bisa berupa respon fisik ataupun emosional. Respon fisik, misalnya, dapat berupa pusing atau lemas. Sementara itu, respon emosional ditunjukkan dengan sensitivitas tinggi atau mudah marah.
 

Gimana, Sih, Cara Menghadapi Stres?

Stres itu bikin pusing? Jelas. Itulah kenapa orang-orang ingin menghilangkan stres. Kamu pikir, untuk apa ada tempat-tempat wisata? Tentu saja tujuan utamanya adalah untuk menjadi tempat hiburan bagi orang-orang yang sedang stres.
 
Selain menghibur diri dengan berwisata, kamu juga bisa mengelola stres dengan tiga langkah sederhana. Apa saja itu?
 
  • Pertama, kenali stres yang sedang kamu alami. Misalnya, sumber stresmu adalah pekerjaan atau PR yang menumpuk. Kira-kira, apa cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah itu?
  • Kedua, pahami dampak masalah itu untukmu. Bayangkan kalau kamu tidak mengerjakan tugas-tugas itu, apa yang akan terjadi? Tugasmu akan semakin menumpuk dan kamu akan semakin stres.
  • Ketiga, susun strategi pengendalian yang tepat. Kalau kamu sudah tahu masalahmu adalah tugas yang menumpuk dan kamu akan stres kalau tugas-tugas itu tidak dikerjakan, maka buatlah skala prioritas. Kamu nggak perlu mengerjakan semuanya dalam satu waktu. Kerjakan sedikit demi sedikit, mulai dari yang paling urgent atau yang paling cepat diselesaikan.
 
Jadi, memahami sumber stresmu dengan baik akan membantumu untuk mengelola stres dengan baik juga. Jika kamu sudah bisa mengelola stresmu dengan tepat, tugasmu yang selanjutnya adalah mengendalikan stres tersebut. Bagaimana caranya?
 

Tips Mengendalikan Stres

Jika kamu sudah bisa mengelola stres, berarti kamu hanya butuh satu langkah lagi untuk bisa terlepas dari stres. Satu langkah yang harus kamu lalui adalah dengan mengendalikan stres tersebut. Pengendalian stres inilah yang akan membantumu untuk terbebas dari stres yang membuat hidupmu kacau itu.
 
Di sini, Healthink berikan 11 tips untuk mengendalikan stres supaya tidak memberikan efek buruk yang berkelanjutan di hidupmu.
 
  • Identifikasi situasi yang memicu stres. Kamu harus bisa menilai, kita-kira kondisi seperti apa yang sering membuatmu stres?
  • Pahamilah bahwa stres itu hal yang wajar. Nggak cuma kamu, semua orang juga pernah merasakan stres. Namun, pada akhirnya mereka baik-baik saja, kan? Karena semua masalah memang selalu ada jalan keluarnya. 
  • Diskusikan masalah itu dengan orang terdekat yang kamu percaya. Saat kamu sedang stres, kamu tidak bisa berpikir jernih. Di saat itulah kamu membutuhkan pendapat atau saran dari orang lain sehingga kamu bisa memahami sudut pandang lain terkait masalah yang sedang kamu hadapi. Ini menjadi langkah antisipasi agar kamu tidak sampai melakukan tindakan yang membahayakan dirimu ataupun orang lain.
  • Jika sudah berdiskusi dengan orang lain, kamu akan memperoleh beberapa solusi. Nah, pilihlah satu solusi yang menurutmu paling tepat.
  • Setelah kamu menerapkan solusi tersebut, cobalah untuk mengevaluasinya. Apakah itu sudah sesuai dengan apa yang kamu harapkan?
  • Jangan berharap semuanya akan sempurna. Setiap keputusan tentu mempunyai resiko masing-masing. Jadi, seharusnya kamu juga sudah mempertimbangkan resiko dari solusi yang kamu ambil.
  • Lakukan yang terbaik dalam pengambilan keputusan dan belajarlah dari pengalaman masa lalu.
  • Cari lingkungan yang mendukung dan kegiatan yang positif. Dalam lingkungan yang positif itu, kamu akan menemukan orang-orang yang baik. Mereka adalah orang-orang dengan mindset positif yang akan membawamu ke dalam hal-hal baik juga. Jika kamu sudah menemukan orang-orang itu, amati dan belajarlah dari mereka!
  • Lakukan hal yang kamu suka. Mungkin kamu bisa memulainya dengan mencoba hobi yang sudah lama tidak kamu lakukan.
  • Bersyukurlah. Meskipun sekarang harimu masih berat, bersyukurlah karena kamu masih hidup. Membandingkan dirimu dengan orang lain hanya akan menjadikanmu semakin stres. Karena itu, bandingkanlah dirimu dengan kamu di masa lalu sehingga kamu bisa bersyukur karena sudah banyak perubahan yang kamu lakukan.
  • Kamu harus bertanggung jawab atas hidupmu. Untuk bertahan hidup di dunia hingga saat ini bukanlah hal yang mudah. Jadi, jangan menyerah begitu saja! Kamu sudah sejauh ini loh! Sayang kan, kalau kamu berhenti di tengah jalan? Dengan pemikiran semacam itu, kamu akan lebih mempertimbangkan tindakan-tindakan negatif yang akan kamu lakukan.
 
Selain tips-tips tersebut, kamu juga bisa menemukan tips lain seputar kesehatan mental di akun media sosial Healthink. Makanya, jangan lupa follow akun media sosial Healthink, ya! Kamu juga bisa menonton berbagai video edukatif yang membantumu untuk memahami dirimu dengan cara positif di Youtube Healthink.
 
Namun, jika kamu sudah menerapkan semua tips di atas dan stresmu tidak kunjung hilang, itu berarti sudah saatnya kamu menemui psikolog atau psikiater. Ingat! Semua emosimu itu valid. Maka dari itu, kamu harus berani untuk heal your think, think your health, dan jangan anggap stresmu itu sepele, ya.

Terbaru

Depresi Pada Remaja Jangan Dianggap Sepele!
Depresi Pada Remaja Jangan Dianggap Sepele!
25 Apr 2025
Jadi Ayah Ibu Baru, Kok Malah Stres?
Jadi Ayah Ibu Baru, Kok Malah Stres?
25 Apr 2025
Depresi pada Disabilitas, Apa yang Bisa Dilakukan?
Depresi pada Disabilitas, Apa yang Bisa Dilakukan?
21 Mar 2025
Teknik Mindfulness untuk Meringankan Gejala Depresi
Teknik Mindfulness untuk Meringankan Gejala Depresi
20 Mar 2025
Gaya Hidup Sehat untuk Atasi Depresi dengan Diet, Olahraga, dan Tidur
Gaya Hidup Sehat untuk Atasi Depresi dengan Diet, Olahraga, dan Tidur
13 Mar 2025
Membangun Support System untuk Mengatasi Depresi dengan Dukungan Sosial
Membangun Support System untuk Mengatasi Depresi dengan Dukungan Sosial
13 Mar 2025
Strategi Mandiri Atasi Depresi dengan Tips Praktis Coping Stress
Strategi Mandiri Atasi Depresi dengan Tips Praktis Coping Stress
13 Mar 2025
Pikiranmu Menipumu, Sadari dan Kendalikan
Pikiranmu Menipumu, Sadari dan Kendalikan
28 Feb 2025
Niat Baik Nggak Selamanya Diterima dengan Baik
Niat Baik Nggak Selamanya Diterima dengan Baik
28 Feb 2025
Sosial Media Itu Penting Gak, Sih?
Sosial Media Itu Penting Gak, Sih?
28 Feb 2025
Cancel Culture, Buntut dari Fenomena Viral yang Bikin Kacau
Cancel Culture, Buntut dari Fenomena Viral yang Bikin Kacau
21 Feb 2025
Stop Multitasking! Multitasking Bikin Kamu Produktif?
Stop Multitasking! Multitasking Bikin Kamu Produktif?
21 Feb 2025
Jangan Jauhkan Aku dari Ponselku!
Jangan Jauhkan Aku dari Ponselku!
21 Feb 2025
Harapanmu Tidak Sesuai Kenyataan
Harapanmu Tidak Sesuai Kenyataan
14 Feb 2025
Resiliensi Membantu Mengatasi Tantangan Hidup
Resiliensi Membantu Mengatasi Tantangan Hidup
12 Feb 2025
Mengenal dan Mengelola Stress
Mengenal dan Mengelola Stress
11 Feb 2025
Apakah Benar Sudah Pasti Tepat?
Apakah Benar Sudah Pasti Tepat?
22 Nov 2024
Tidak Semua Hari itu Menyenangkan
Tidak Semua Hari itu Menyenangkan
22 Nov 2024
Bias Konfirmasi: Pengaruh, Dampak pada Depresi, dan Cara Mengatasinya
Bias Konfirmasi: Pengaruh, Dampak pada Depresi, dan Cara Mengatasinya
15 Nov 2024
Don't Judge Book by It's Cover
Don't Judge Book by It's Cover
15 Nov 2024
Awas! Depresi Bisa Makin Parah Gara-Gara Ini!
Awas! Depresi Bisa Makin Parah Gara-Gara Ini!
1 Nov 2024
Kualitas Pikiran Menentukan Tingkat Kebahagiaan
Kualitas Pikiran Menentukan Tingkat Kebahagiaan
1 Nov 2024
Google Bukan Psikolog dan Psikiater Gratisan!
Google Bukan Psikolog dan Psikiater Gratisan!
23 Oct 2024
Tantang Pikiran Kita dengan CBT untuk Diri Sendiri
Tantang Pikiran Kita dengan CBT untuk Diri Sendiri
17 Oct 2024
CBT untuk “Mengobati” Depresi
CBT untuk “Mengobati” Depresi
14 Oct 2024
Mengungkap Asumsi Keliru dan Realita Depresi: Fakta di Balik Mitos tentang Depresi
Mengungkap Asumsi Keliru dan Realita Depresi: Fakta di Balik Mitos tentang Depresi
4 Oct 2024
Depresi: Faktor Psikologis dan Biologis yang Mempengaruhinya
Depresi: Faktor Psikologis dan Biologis yang Mempengaruhinya
4 Oct 2024
Membongkar Jenis-jenis Depresi
Membongkar Jenis-jenis Depresi
24 Sep 2024
Kenali Sebelum Terlambat: Depresi di Era Digital
Kenali Sebelum Terlambat: Depresi di Era Digital
24 Sep 2024

      

© 2025 Healthink - All rights reserved