Kualitas Pikiran Menentukan Tingkat Kebahagiaan
Menu
  • Our Project
    • Bagian Dari Kita
    • Ruang Bertemu
    • Narasi Ahli
  • Topic
    • Healthy
    • Thinking
    • Resources
  • Connecting People
    • Find Your Community
    • Event
    • Class
  • Video
  • Submission
    • Writer
    • Community
    • Event
  • About Us

Kualitas Pikiran Menentukan Tingkat Kebahagiaan

Apakah kamu merasa kebahagiaan sulit dicapai? Kebahagiaan sejati memiliki makna yang lebih dalam. Dalam artikel ini, temukan cara menjemput kebahagiaan dengan kekuatan pikiranmu!


1 Nov 2024 Sasmitha

Siapa, sih, yang tidak ingin bahagia? Pasti semua orang ingin bahagia. Namun, tidak semua orang bisa memaknai apa itu bahagia yang sebenarnya. Bagi kebanyakan orang, kebahagiaan hanya berkaitan dengan hal-hal yang bisa dilihat seperti uang, barang mewah, atau kehadiran pasangan. 
 
Namun, sebenarnya kebahagiaan mempunyai arti yang lebih dari itu. Kebahagiaan mempunyai definisi masing-masing, tergantung dari orang yang merasakannya. Karena itulah, tingkat kebahagiaan setiap orang juga berbeda-beda. 
 
Jika kamu masih berpikir bahwa bahagia akan datang dengan sendirinya, kamu salah. Kebahagiaan bisa diciptakan. Jadi, kamu tidak seharusnya menunggu untuk mendapatkan kebahagiaan, tapi menjemputnya. 
 
Salah satu cara untuk menjemput kebahagiaan tersebut adalah dengan memperbaiki kualitas pikiran. Jadi, pikiranmu memang menentukan kebahagiaanmu. Kok, bisa?
 
Pikiran berasal dari otak. Sementara itu, otak adalah organ tubuh yang luar biasa. Otak manusia mampu memproduksi berbagai macam hormon yang mempengaruhi mood, termasuk rasa senang. Jadi, jika pikiranmu negatif, maka hormon kebahagiaan akan berkurang dan kamu akan merasa stres. Begitupun sebaliknya, pikiran positif bisa meningkatkan produksi hormon kegembiraan dan itu akan menjadikanmu senang.
 

Resiliensi Jadi Kunci Kebahagiaan

Apa itu resiliensi? Resiliensi didefinisikan sebagai kemampuan individu, kelompok, atau sistem untuk menahan tekanan, mengatasi tantangan, dan pulih dengan cepat setelah mengalami kesulitan atau trauma. Sederhananya, resiliensi dianggap sebagai kemampuan untuk tetap bertahan, kuat, dan fleksibel dalam menghadapi situasi yang sulit.
 
Orang dengan resiliensi yang tinggi lebih mampu menangani stres, menghadapi perubahan, dan beradaptasi dengan situasi yang tidak pasti. Karena itulah, orang-orang dengan kemampuan resiliensi yang bagus bisa terhindar dari risiko depresi atau gangguan mental lainnya. Orang-orang semacam itu juga selalu mempunyai harapan akan masa depan, optimis, dan mampu melihat situasi sulit dari sudut pandang yang positif.
 
Jika kamu ingin menjadi orang yang kuat dan tahan banting, maka seharusnya kamu mempelajari bagaimana cara meningkatkan resiliensi dirimu. Melalui resiliensi tersebut, kamu bisa mengelola emosi-emosi negatif. Jadi, bisa dikatakan bahwa resiliensi menjadi kunci kebahagiaan.

 

Prinsip-prinsip Resiliensi yang Harus Kamu Tahu

Bayangkan kalau hidup cuma dipenuhi dengan hal-hal baik saja. Bahagia, sih, tapi membosankan juga sepertinya. Jadi, bukan hidup namanya kalau nggak merasakan susah. Justru kesulitan itu yang bikin hidup jadi seru, seperti roller coaster. Setuju?
 
Kalau kamu merasa bahwa hidupmu sulit, kamu nggak sendiri. Orang lain juga begitu. Mereka juga punya masalah. Hanya saja, kadar masalah setiap orang memang beda.
 
Untuk bisa menghadapi masalah-masalah itu, kamu perlu menerapkan prinsip resiliensi agar tidak menganggap bahwa hidup tidak adil. Dalam mempraktikkannya, kamu harus mulai dengan:
 
  • Memahami bahwa hidup memang penuh penderitaan. Ini sudah ditulis oleh Tuhan. Kamu tidak bisa mengubahnya. Pemahaman terhadap hal ini akan menjadikanmu lebih menerima keadaan.
  • Fokus ke hal-hal yang bisa kamu kontrol. Kamu tidak bisa mengubah atau mengendalikan orang lain, entah itu sifatnya ataupun sikapnya. Satu-satunya yang bisa kamu ubah adalah dirimu. Jadi, kalau ada orang yang membuatmu kesal, biarkan saja. Kamu tidak punya kendali atas mereka karena yang bisa kamu kendalikan hanya bagaimana kamu bisa mengontrol emosimu dan merespon mereka.
  • Belajar memahami apakah tindakanmu itu merugikan dirimu atau tidak. Di sini, kamu harus sering melakukan refleksi diri. Pahami apakah kamu sudah bisa merespon sesuatu yang buruk dengan cara yang baik atau belum. 

 

Kebahagiaan Itu Diciptakan, Bukan Dicari!

Pernah, nggak, sih, kamu ingin beli ini atau beli itu, tetapi justru kamu merasa biasa saja setelah mendapatkannya? Keinginan untuk membeli barang itu muncul karena kamu merasa bisa bahagia kalau mempunyai barang tersebut. Nyatanya, kamu justru tetap merasa tidak bahagia setelah mempunyai barang itu. Kenapa, ya?
 
Faktanya, kamu tidak bisa mendapatkan kebahagiaan dengan mencarinya pada orang, benda, atau kegiatan. Seharusnya, kamu menemukan kebahagiaan itu di dirimu sendiri, bukan di luar dirimu. 
 
Padahal, hal-hal yang ada di luar dirimu itu adalah hal-hal yang sulit kamu kontrol. Ada banyak yang di luar kendalimu dan itu tidak kamu inginkan. Kalau kamu memaksakan diri untuk bisa mengontrol semuanya, itu dinamakan nafsu. 
 
Mungkin, kamu memang bisa mendapatkannya. Tapi, apakah kamu bahagia dan puas? Nggak. Kamu justru menjadi orang yang tidak pernah puas dan itu tidak memberikanmu kebahagiaan.
 
Kebahagiaan sejati itu tumbuh di dalam dirimu. Kebahagiaan berasal dari rasa syukur akan hal-hal kecil yang kamu lihat, terima, dan rasakan. Jika kamu sudah bahagia dengan dirimu sendiri, kamu tidak akan mencari kebahagiaan pada orang atau hal lain di luar dirimu.
 
Jadi, untuk bisa mendapatkan kebahagiaan sejati itu, mulailah untuk menerima dan mencintai dirimu. Mulailah mensyukuri apa yang bisa kamu dapatkan saat ini. Misal, bersyukur masih bisa bangun di pagi hari, bersyukur masih mempunyai anggota tubuh yang lengkap, atau bersyukur karena masih bisa bernapas hingga saat ini.
 
Jika kamu masih tertuju pada orang atau hal lain di luar dirimu, kamu hanya akan mendapatkan kebahagiaan yang semu. Artinya, kalau orang atau hal lain itu hilang, maka kebahagiaanmu juga akan hilang.
 

Bagaimana Cara Mencapai Kebahagiaan Sejati?

Cara untuk mencapai kebahagiaan sejati adalah dengan membangun kemampuan resiliensi. Agar bisa mempunyai kemampuan itu, kamu bisa melakukan cara-cara berikut.
 
  • Akui apa yang kamu rasakan saat ini. Untuk bisa mengakui perasaanmu, maka kamu harus memahami apa saja hal-hal yang kamu rasakan. Nah, di sinilah kamu membutuhkan journaling. Tulis semua hal yang terjadi setiap harinya dan bagaimana perasaanmu terhadap hal-hal tersebut.
  • Kamu juga bisa berlatih mindfulness agar emosi negatifmu keluar dan kamu merasa lebih tenang.
  • Keluarlah! Cari hal-hal baru di luar kamarmu. Cari lingkungan positif dan suportif yang bisa mendukungmu secara emosional dan selalu menerima dirimu.
  • Jangan tunggu diberi apresiasi, tapi berikan apresiasi untuk dirimu sendiri. Jangan tunggu dapat pencapaian yang tinggi, tapi rayakan setiap pencapaian kecil yang kamu dapatkan hari ini.
  • Mulailah belajar lebih baik setiap harinya. Mulai saja dari hal kecil. Langkah-langkah kecil itu lebih baik dibandingkan kamu hanya mengurung diri dalam pikiran negatif.
 
Pada akhirnya, kamu harus percaya bahwa dalam setiap kesulitan akan ada hal baik yang datang. Dalam setiap skenario sedih dan kecewa dalam hidupmu, selalu ada peluang untuk bertumbuh. Kamu hanya perlu menerima bahwa tidak ada yang benar-benar permanen di dunia ini. 
 
Sulit mempraktikkannya? Memang. Bahkan, dulu dirimu yang masih kecil itu juga membutuhkan waktu untuk bisa berjalan, kan? Jadi, nggak salah kalau kamu juga butuh waktu untuk bisa menerima keadaan.
 
Bersyukur saja karena sekarang kamu mau membaca artikel ini. Itu artinya, kamu terpikir untuk berubah menjadi individu yang lebih baik. Itu sudah cukup menjadi modal untukmu bisa mulai mendapatkan kebahagiaan sejati. 
 
 
Jika kamu ragu untuk menerapkan tips yang kami berikan, mulai sekarang cobalah untuk menjadi berani melakukannya. Kamu bisa menonton video-video di Youtube Healthink untuk belajar mencintai dan menerima diri sendiri. Kalau kamu ingin mendapatkan konten-konten menarik dan edukatif seputar mental health, kamu bisa follow akun sosial media Healthink.
 
Karena bahagia itu pilihan, maka pilihlah untuk mendapatkannya dengan cara heal your think, think your health. Kalau bukan kamu yang membahagiakan dirimu, siapa lagi, kan?

Terbaru

Depresi Pada Remaja Jangan Dianggap Sepele!
Depresi Pada Remaja Jangan Dianggap Sepele!
25 Apr 2025
Jadi Ayah Ibu Baru, Kok Malah Stres?
Jadi Ayah Ibu Baru, Kok Malah Stres?
25 Apr 2025
Depresi pada Disabilitas, Apa yang Bisa Dilakukan?
Depresi pada Disabilitas, Apa yang Bisa Dilakukan?
21 Mar 2025
Teknik Mindfulness untuk Meringankan Gejala Depresi
Teknik Mindfulness untuk Meringankan Gejala Depresi
20 Mar 2025
Gaya Hidup Sehat untuk Atasi Depresi dengan Diet, Olahraga, dan Tidur
Gaya Hidup Sehat untuk Atasi Depresi dengan Diet, Olahraga, dan Tidur
13 Mar 2025
Membangun Support System untuk Mengatasi Depresi dengan Dukungan Sosial
Membangun Support System untuk Mengatasi Depresi dengan Dukungan Sosial
13 Mar 2025
Strategi Mandiri Atasi Depresi dengan Tips Praktis Coping Stress
Strategi Mandiri Atasi Depresi dengan Tips Praktis Coping Stress
13 Mar 2025
Pikiranmu Menipumu, Sadari dan Kendalikan
Pikiranmu Menipumu, Sadari dan Kendalikan
28 Feb 2025
Niat Baik Nggak Selamanya Diterima dengan Baik
Niat Baik Nggak Selamanya Diterima dengan Baik
28 Feb 2025
Sosial Media Itu Penting Gak, Sih?
Sosial Media Itu Penting Gak, Sih?
28 Feb 2025
Cancel Culture, Buntut dari Fenomena Viral yang Bikin Kacau
Cancel Culture, Buntut dari Fenomena Viral yang Bikin Kacau
21 Feb 2025
Stop Multitasking! Multitasking Bikin Kamu Produktif?
Stop Multitasking! Multitasking Bikin Kamu Produktif?
21 Feb 2025
Jangan Jauhkan Aku dari Ponselku!
Jangan Jauhkan Aku dari Ponselku!
21 Feb 2025
Harapanmu Tidak Sesuai Kenyataan
Harapanmu Tidak Sesuai Kenyataan
14 Feb 2025
Resiliensi Membantu Mengatasi Tantangan Hidup
Resiliensi Membantu Mengatasi Tantangan Hidup
12 Feb 2025
Mengenal dan Mengelola Stress
Mengenal dan Mengelola Stress
11 Feb 2025
Apakah Benar Sudah Pasti Tepat?
Apakah Benar Sudah Pasti Tepat?
22 Nov 2024
Tidak Semua Hari itu Menyenangkan
Tidak Semua Hari itu Menyenangkan
22 Nov 2024
Bias Konfirmasi: Pengaruh, Dampak pada Depresi, dan Cara Mengatasinya
Bias Konfirmasi: Pengaruh, Dampak pada Depresi, dan Cara Mengatasinya
15 Nov 2024
Don't Judge Book by It's Cover
Don't Judge Book by It's Cover
15 Nov 2024
Awas! Depresi Bisa Makin Parah Gara-Gara Ini!
Awas! Depresi Bisa Makin Parah Gara-Gara Ini!
1 Nov 2024
Kualitas Pikiran Menentukan Tingkat Kebahagiaan
Kualitas Pikiran Menentukan Tingkat Kebahagiaan
1 Nov 2024
Google Bukan Psikolog dan Psikiater Gratisan!
Google Bukan Psikolog dan Psikiater Gratisan!
23 Oct 2024
Tantang Pikiran Kita dengan CBT untuk Diri Sendiri
Tantang Pikiran Kita dengan CBT untuk Diri Sendiri
17 Oct 2024
CBT untuk “Mengobati” Depresi
CBT untuk “Mengobati” Depresi
14 Oct 2024
Mengungkap Asumsi Keliru dan Realita Depresi: Fakta di Balik Mitos tentang Depresi
Mengungkap Asumsi Keliru dan Realita Depresi: Fakta di Balik Mitos tentang Depresi
4 Oct 2024
Depresi: Faktor Psikologis dan Biologis yang Mempengaruhinya
Depresi: Faktor Psikologis dan Biologis yang Mempengaruhinya
4 Oct 2024
Membongkar Jenis-jenis Depresi
Membongkar Jenis-jenis Depresi
24 Sep 2024
Kenali Sebelum Terlambat: Depresi di Era Digital
Kenali Sebelum Terlambat: Depresi di Era Digital
24 Sep 2024

      

© 2025 Healthink - All rights reserved