People Come and Go? Terima Aja!
Menu
  • Our Project
    • Bagian Dari Kita
    • Ruang Bertemu
    • Narasi Ahli
  • Topic
    • Healthy
    • Thinking
    • Resources
  • Connecting People
    • Find Your Community
    • Event
    • Class
  • Video
  • Submission
    • Writer
    • Community
    • Event
  • About Us

People Come and Go? Terima Aja!

Kalau kamu merasa sendiri dan sering mendapatkan pengalaman ditinggalkan atau meninggalkan orang-orang di sekitarmu, kamu perlu belajar dari Jihan Rizki. Wanita yang satu ini juga mempunyai pengalaman yang sama denganmu, pernah dan masih bergulat dengan kenyataan bahwa people come and go.


26 Sep 2024 Sasmitha

Dunia ini diciptakan dengan keseimbangan. Siang dan malam, hitam dan putih, pria dan wanita. Sama halnya dengan datang dan pergi. Itu adalah siklus yang bisa kita temukan setiap harinya dan itu wajar.
 
Begitupun dengan kehadiran orang-orang di sekitar kita. Setiap kita mengucapkan selamat datang kepada seseorang, akan ada saatnya kita mengatakan selamat tinggal juga pada akhirnya. Tidak pernah ada yang salah dengan hal itu. Namun, tidak semua bisa menerimanya. Apakah kamu salah satunya?
 
Ditinggalkan oleh orang-orang yang sudah lama di hidup kita memang tidak mudah. Dunia ini dihuni oleh manusia dengan berbagai macam watak. Bisa juga kamu mengenal seseorang yang mempunyai kepribadian berbeda denganmu. Seiring waktu, kamu akan menyadari kepribadian mereka yang sebenarnya dan kamu merasa tidak bisa menerima watak mereka itu. Akhirnya, orang-orang itu akan pergi dan digantikan oleh orang baru.
 
Orang-orang yang pergi sengaja ‘dipinjamkan’ ke hidupmu untuk memberikan pengalaman, entah baik ataupun buruk. Setelah jatah waktu mereka di hidupmu habis, mereka akan pergi dan ya… itu nggak apa-apa.
 
Kalau kamu merasa sendiri dan sering mendapatkan pengalaman ditinggalkan atau meninggalkan orang-orang di sekitarmu, kamu perlu belajar dari Jihan Rizki. Wanita yang satu ini juga mempunyai pengalaman yang sama denganmu, pernah dan masih bergulat dengan kenyataan bahwa people come and go. Namun, dia berhasil memahami makna people come and go tersebut. Karena itulah, dia membagikan pengalamannya di sini agar kamu juga bisa memahami arti people come and go.
 

Perjalanan Hidup dan Momen yang Mendewasakan

Perjalanan Jihan Rizki juga tidak mulus, sama seperti kebanyakan manusia lainnya. Dia pernah merasa iri dengan anak-anak lain yang selalu mendapatkan apresiasi dari orang tuanya. Berbeda dari anak-anak itu, Jihan tidak pernah mendapatkan apresiasi apapun dari orang tuanya meskipun dia sering mendapatkan achievement. 
 
Namun, ada sebuah momen yang menyadarkan Jihan bahwa apresiasi dan validasi tidak dibutuhkan olehnya. Momen itu adalah ketika dia bertanya ke ibunya tentang kenapa orang tuanya tidak pernah memujinya. Pertanyaan itu membawanya pada sebuah jawaban yang mengingatkannya pada memori di masa lalu, yaitu ketika dia berada di bangku TK.
 
Seorang Jihan kecil adalah anak yang suka melukis dan menggambar. Karena hobinya itu, dia pernah memenangkan lomba melukis dan mendapatkan juara 3. Namun, ternyata Jihan adalah sosok yang mudah puas dengan pencapaiannya. Jika anak-anak lain akan mengikuti lomba yang sama hingga mendapatkan gelar juara 1. Jihan memilih untuk berhenti di situ.
 
Karena Jihan mudah puas dengan pencapaiannya, orang tuanya memutuskan untuk tidak memberikan pujian kepadanya. Sekarang, ketika dia tumbuh dewasa, momen itu menyadarkannya bahwa ternyata nggak apa-apa untuk nggak mendapatkan validasi. Jihan merasa bahwa diapresiasi oleh dirinya sendiri saja sudah lebih dari cukup.
 
Dari kenangan masa kecilnya itu, Jihan juga sadar bahwa orang tuanya yang selama ini dianggapnya tidak pernah tahu tentang dirinya adalah orang yang paling mengenalnya, selalu memperhatikannya, dan membanggakan dirinya diam-diam.
 

Hubungan dengan Keluarga

Setelah Jihan berbicara lebih dalam dengan kedua orang tuanya di tahun 2023, hubungan Jihan dengan orang tuanya menjadi sangat dekat. Untuk menjaga hubungan itu, Jihan dan orang tuanya selalu menetapkan jadwal untuk menelepon. Bagi Jihan, akan terasa aneh kalau sehari saja tidak ada telepon dari orang tuanya. 
 
Jika dulu Jihan jarang menceritakan kedekatannya dengan laki-laki, kini dia sering bercerita tentang hal itu kepada orang tuanya. Inilah yang menjadikan Jihan merasa bahwa hubungan dengan orang tuanya menjadi lebih dekat.
 

Perjalanan yang Menguatkan

Sebuah prinsip yang dijadikan kekuatan untuk Jihan adalah “tidak semua hal di dunia ini harus tentang kita.” Masih ada orang lain di dunia, jadi nggak apa-apa kalau kita bukan pemeran utamanya. Kalaupun ada orang-orang yang memberikan pengalaman buruk di hidup kita, bukan berarti mereka jahat. Mereka juga manusia, sama seperti kita. 
 
Bukan hanya berhenti menyalahkan orang lain dengan kondisi buruk yang dialami, Jihan juga belajar menerima keadaan yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Selain itu, people come and go -kalimat yang mungkin terdengar klise- juga menjadi penguat Jihan.
 
Jihan pernah merasa sedih dan takut karena ditinggalkan oleh orang. Namun, semua pengalaman ditinggalkan itu menjadikan dirinya seperti sekarang. Menjadi seorang wanita yang bisa menerima kepergian siapapun karena Jihan sudah merasa cukup dengan dirinya sendiri.
 

People Come and Go

Terkait pertemanan, Jihan merasa bahwa dia malas untuk mencari teman baru di usianya yang sudah 22 tahun ini. Baginya, lebih baik mempertahankan teman-teman yang sudah ada, dibandingkan harus mengenal orang baru. Jihan juga tidak segan untuk cut-off teman-teman yang memberikan pengaruh buruk bagi dirinya. Bagi Jihan, menghargai orang-orang semacam itu tetap perlu, tetapi untuk membiarkan mereka masuk ke kehidupan kita adalah hal yang harus dihentikan.
 
Di sisi lain, Jihan pernah merasa takut ditinggalkan oleh pasangan. Itu terjadi saat dirinya belum mendapatkan peran orang tua. Namun, setelah Jihan lebih dekat dengan orang tuanya dan merasa cukup dengan diri sendiri, dia tidak takut lagi ditinggalkan oleh pasangan.
 
Menurut Jihan, seperti itulah definisi people come and go. People come and go adalah hal wajar dalam kehidupan setiap orang dan respon terbaik yang seharusnya kita berikan adalah menerimanya. Sebab, tidak seharusnya kita menaruh ekspektasi di orang lain. Setelah memahami hal itu, kini Jihan tidak pernah takut lagi ditinggalkan dan meninggalkan, selagi itu tidak merugikan siapapun dan tanggung jawab ke orang-orang itu sudah selesai.
 

Produktif dan Menjadi Inspirasi

Untuk menjadi produktif, Jihan selalu menentukan tujuan yang ingin dicapainya meskipun ada beberapa hal yang harus dikorbankan. Bagi Jihan, pengorbanan itu tidak masalah karena masa muda seharusnya memang dihabiskan untuk meraih hal-hal yang kita inginkan. Selagi kita masih sehat dan punya kesempatan, tidak ada salahnya untuk tetap ambisius dengan tujuan kita, kan?
 
Itulah yang sering dikatakan Jihan ke teman-teman perempuannya. “Know your limits. Tetapi kalau kamu masih bisa, kenapa nggak?” Jihan berusaha memberikan dukungan kepada para wanita agar tidak fokus mencari pasangan yang kaya, tetapi fokus untuk memperkaya diri sendiri. Karena itu, penting untuk memahami value diri. Dengan value tersebut, perempuan mempunyai modal untuk meraih kesuksesannya sendiri.
 
Lagi-lagi, karena people come and go, kita tidak seharusnya bergantung ke orang lain, termasuk pasangan. Pasanganmu bisa saja pergi sewaktu-waktu, entah karena maut atau karena diambil oleh wanita lain. Jadi, perempuan memang seharusnya mandiri dan berhenti membungkus kata ‘matre’ dalam kata ‘realistis.’
 
Lagi pula, kalau kamu memang punya value, untuk apa kamu menggantungkan hidupmu ke pasangan? Bukankah lebih baik kalau kamu memanfaatkan value-mu sebaik mungkin untuk menyukseskan diri sendiri?
 
Apalagi untuk wanita yang berencana menikah atau punya anak. Jangan hanya bermodalkan cinta, lalu kamu memutuskan untuk masuk ke sebuah rumah tangga. Jangan hanya karena kamu sudah menikah, berarti punya anak adalah sebuah keharusan. Menikah dan punya anak, keduanya butuh persiapan. 
 
Dari obrolan Jihan bersama teman-temannya yang sudah menikah, menjadi istri atau ibu mengharuskanmu untuk memberikan tanggung jawab. Meskipun kamu adalah seorang alpha woman, tanggung jawabmu akan berbeda dibandingkan sebelum menikah. Karena itu, wanita memang harus mandiri karena pada akhirnya yang bisa diandalkan juga diri sendiri.
 

Hal yang Ingin Dibagikan

Jihan Rizki ingin menyampaikan kepada kamu bahwa jangan mudah emosi dengan tindakan atau ucapan manusia. Manusia memang seperti itu, mudah membuat kesalahan. Wajar, kok, kalau temanmu mengatakan sesuatu yang -mungkin- menyakitimu. Ya, itu karena mereka manusia yang sering membuat salah.
 
Jihan juga berpesan untuk para perempuan yang takut meningkatkan value dirinya karena anggapan bahwa “wanita nggak akan dapat pasangan kalau karir atau pendidikannya tinggi.” Jika kamu memang memutuskan untuk mandiri dalam karir dan meraih pendidikan tinggi, maka carilah pasangan yang bisa menerima kemandirianmu itu. Jangan mencari pasangan yang tidak bisa berkompromi dengan impianmu.
 
Bagi Jihan, keluarga adalah hal kedua yang dimilikinya setelah dirinya sendiri. Jadi, Jihan juga berpesan kepada kamu untuk menjaga dan menyayangi keluarga seutuhnya karena keluarga adalah ‘rumah’ yang menjadi tempatmu pulang.
 
Begitulah kisah dan pengalaman Jihan Rizki yang -mudah-mudahan saja- bisa menjadi pelajaran untuk kamu yang saat ini masih struggle dengan hubungan pertemanan, keluarga, atau pasangan. Karena people come and go itu wajar, maka jangan pernah takut untuk ditinggalkan.
 
Jangan juga takut salah atau ketinggalan. Sebagai manusia, kita harus menjadi versi terbaik dari diri kita untuk bisa grow and glow. Terakhir, Jihan juga memberikan satu kalimat pamungkas untuk para anak muda usia 20-an yang dipenuhi banyak pikiran: “mau bagaimanapun kondisimu, kamu harus ingat untuk memanusiakan manusia lainnya.”
 
Jika kamu ingin menonton full video tentang pengalaman Jihan Rizki tersebut, kamu bisa melihatnya di kanal Youtube Healthink. Ada juga video-video lain yang bisa menginspirasimu. Follow juga akun sosial media Healthink jika kamu ingin mendapatkan konten-konten menarik seputar kesehatan mental. 
 
Menjadi manusia itu tidak bisa kita pilih, tapi kita punya pilihan untuk menjadi manusia yang baik, waras, dan bahagia. Karena itu, mulailah heal your think, think your health. Kalau bukan kamu yang peduli ke dirimu sendiri, siapa lagi?

Terbaru

Bangkit dari ADHD Lewat Support System
Bangkit dari ADHD Lewat Support System
25 Apr 2025
Tantangan Membangun Bisnis dan Peran Tuhan di Dalamnya
Tantangan Membangun Bisnis dan Peran Tuhan di Dalamnya
21 Mar 2025
Perjalanan Melawan Depresi dan Menemukan Harapan
Perjalanan Melawan Depresi dan Menemukan Harapan
26 Sep 2024
Menemukan Peluang dalam Keputusasaan Pasca Kuliah
Menemukan Peluang dalam Keputusasaan Pasca Kuliah
26 Sep 2024
People Come and Go? Terima Aja!
People Come and Go? Terima Aja!
26 Sep 2024

      

© 2025 Healthink - All rights reserved