Perjalanan Melawan Depresi dan Menemukan Harapan
Menu
  • Our Project
    • Bagian Dari Kita
    • Ruang Bertemu
    • Narasi Ahli
  • Topic
    • Healthy
    • Thinking
    • Resources
  • Connecting People
    • Find Your Community
    • Event
    • Class
  • Video
  • Submission
    • Writer
    • Community
    • Event
  • About Us

Perjalanan Melawan Depresi dan Menemukan Harapan

Nggak ada manusia yang nggak pernah punya masalah. Namun, bagaimana kalau masalah itu datang bertubi-tubi?


26 Sep 2024 Sasmitha

Nggak ada manusia yang nggak pernah punya masalah. Namun, bagaimana kalau masalah itu datang bertubi-tubi? Sebagai manusia, tentu nggak selamanya kita harus pura-pura tetap kuat. Normalnya, manusia akan mengeluh atau menangis dengan tumpukan masalah yang dihadapinya.
 
Bedanya, ada orang yang hanya membutuhkan beberapa hari untuk bisa bangkit lagi dari keterpurukannya. Namun di sisi lain, ada juga yang manusia-manusia yang masih harus bergelut dengan masalahnya dan menjadi lebih terpuruk. Tipe manusia yang kedua inilah yang lebih beresiko mengidap depresi.
 
Namun, itu bukan berarti orang tersebut lemah. Depresi hanyalah salah satu efek dari emosi negatif yang menumpuk dan nggak diselesaikan dengan baik. Malwa salah satu orang yang telah menghadapi depresi tersebut. Pernah dihajar habis-habisan dengan berbagai masalah di hidupnya, Malwa harus mendapatkan penanganan dari psikolog untuk mengatasi depresinya. 
 
Bagaimana cerita Malwa bisa didiagnosa depresi dan seperti apa caranya bangkit dari kondisi tersebut? Healthink bagikan kisah lengkapnya di sini untuk kamu!
 

Mari Kenalan dengan Malwa dan Fase yang Mendewasakannya

Malwa namanya, seorang marketing dan social media specialist yang disibukkan dengan rutinitas membuat konten, bekerja, dan bermain bersama adik-adiknya. Anak pertama dari lima bersaudara ini mengaku pernah mengalami 3 fase terberat yang membawanya menuju ke pendewasaan.
 
Fase pertama dialaminya ketika kedua orang tuanya berpisah di saat dirinya masih kecil. Fase kedua dihadapinya ketika ibunya meninggal. Belum selesai sampai di situ, sosok wanita hebat ini juga masih harus menghadapi fase ketiga di mana ayahnya harus menikah lagi dan itu menjadi pukulan yang cukup berat untuknya.
 
Setelah orang tuanya bercerai, Malwa tinggal selama 17 tahun bersama ibunya dan dia mengaku nggak pernah mendapatkan figur ayah. Ibunya adalah single parent yang membesarkan dia dengan susah payah. Sebagai seorang single parent, ibunya menjadi satu-satunya orang yang selalu menguatkan Malwa dalam kondisi apapun. Inilah mengapa ketika ibunya meninggal, Malwa merasa kehilangan tempat untuk ‘pulang.’
 

Malwa: Ibu adalah Role Model dalam Hidupku

Bagi Malwa, ibunya adalah orang yang nggak pernah menunjukkan rasa sedih dan capeknya di depan orang lain, termasuk anak-anaknya. Ibunya juga merupakan sosok pekerja keras dan aktif. Malwa dan adik-adiknya sering mengikuti berbagai lomba dan ibunya selalu bersedia untuk mendukung semua aktivitas anak-anaknya tersebut.
 
Malwa menceritakan bahwa ibunya adalah sosok yang kuat. Bahkan dalam kondisi sakit, ibunya nggak pernah mengeluhkan apapun sampai-sampai Malwa dan adik-adiknya nggak tahu tentang sakit yang diderita oleh sang ibu. Semua itu menjadikan Malwa sangat kagum dengan ibunya dan berharap bisa menjadi seperti beliau ketika nanti dirinya menjadi seorang ibu.
 

Hubungan Malwa dan Keluarga

Bercerita kepada Healthink, sekarang hubungan Malwa dan keluarganya sudah lebih membaik dibandingkan dulu, khususnya hubungan dia dengan adiknya yang pertama. Tanpa adiknya itu, dia merasa bukan apa-apa dan nggak punya motivasi untuk tetap bertahan hidup. Bagi Malwa, hidupnya saat ini didedikasikan untuk adik pertamanya itu, sosok yang bersedia menjadi teman terbaiknya di kala ibunya sudah nggak ada lagi.

 

Hal yang Menjadi Pembelajaran Terbesar

Jika ditanya tentang hal-hal berat yang menjadi pembelajaran terbesar di hidupnya, Malwa merasa tiga fase yang pernah dialaminya adalah fase terberat. Nggak ada masalah-masalah lain di hidupnya, seperti kuliah atau pekerjaan, yang seberat tiga fase tersebut.
 
Malwa mengatakan bahwa dirinya selalu berusaha menerima dan memaafkan perlakuan buruk dari orang lain atau kondisi buruk. Setelah memaafkan, dia menjadi lebih tenang dan dapat berdamai dengan orang atau kondisi yang membuatnya nggak nyaman. Ini bisa menjadi tips juga untuk kamu yang mungkin sedang menghadapi orang atau situasi yang nggak mengenakkan.
 

Dampak dari Keadaan Buruk yang Pernah Dialami untuk Kesehatan Mental

Awalnya, Malwa nggak sadar bahwa masalah-masalah terberat itu mempengaruhi hidupnya sampai akhirnya dia merasa nggak berfungsi dengan baik dalam menjadi aktivitas sehari-hari. Satu momen yang menyadarkannya bahwa dia membutuhkan bantuan adalah saat dirinya nggak bisa tidur. Selama satu bulan, Malwa hanya bisa tidur satu sampai dua jam setiap harinya, dia selalu merasa takut bertemu dengan orang, dan sering gemetaran.
 
Bagi Malwa, itu mungkin suatu hal normal. Dia mengalihkannya dengan menonton series atau tidur. Namun, lama-kelamaan itu semakin mengganggu hidupnya. Akhirnya, atas saran sahabatnya, dia memberanikan diri untuk berkonsultasi dengan psikolog.
 

Perjalanan Menemukan Psikolog yang Tepat

Bukan hal yang mudah untuk menemukan psikolog yang tepat. Malwa mengaku sempat beberapa kali berganti psikolog hingga akhirnya dia menemukan psikolog yang tepat. Psikolog pertama, menurutnya, adalah sosok yang nyaman untuk dijadikan tempat cerita. Namun karena lokasi yang jauh, Malwa memutuskan untuk mencari psikolog lain.
 
Dengan psikolog kedua, Malwa nggak menemukan kecocokan sama sekali. Dia justru mendapatkan penghakiman yang nggak memberikan dampak apapun untuk kondisi mentalnya yang memburuk.
 
Akhirnya, Malwa berhasil menemukan psikolog yang tepat setelah dua kali berganti psikolog. Dengan psikolog ketiga, Malwa merasa lebih nyaman untuk membagikan ceritanya dan menyembuhkan mentalnya.
 
Lalu, bagaimana proses yang harus dilalui Malwa dalam menyembuhkan mentalnya itu? Malwa mengatakan bahwa dalam setiap sesi konsultasi dia harus menceritakan tentang kondisinya dan itu bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk menceritakan kisah hidupnya dari awal. Dia mengatakan bahwa dia dan psikolognya harus mengorek pengalaman-pengalaman lama untuk menemukan akar masalah penyebab depresinya.
 

Apa Perubahan Malwa dalam Menjalani Hidup Setelah Berkonsultasi dengan Psikolog?

Berbagai terapi yang didapatkan oleh Malwa dari psikolognya menjadikan dirinya merasa lebih tenang dan lebih bisa menjalani aktivitas. Terapi-terapi itu berkaitan dengan kontrol diri, pikiran, dan perasaan agar nggak memberikan dampak pada hidupnya dan hubungannya dengan orang lain. Malwa selalu mempraktikkannya di rumah dan kini dia sudah bisa meng-handle dirinya dengan baik ketika berada pada kondisi yang nggak nyaman.

 

Dampak ke Psikolog Terhadap Hubungan Keluarga

Malwa mengaku bahwa dirinya nggak memberitahu siapapun ketika pertama kali memutuskan untuk datang ke psikolog. Baik itu keluarga atau teman, nggak ada satupun yang mengetahui hal itu. Namun, akhirnya Malwa memberitahu sahabat dan adik pertamanya tentang kondisinya dan keputusan Malwa untuk berkonsultasi dengan psikolog.
 
Setelah menceritakan kondisinya kepada orang-orang terdekatnya, Malwa merasa hubungan dengan mereka mulai membaik, terutama dengan ayahnya. Meskipun sang ayah nggak terlalu memahami kondisi mental Malwa dan pernah mengatakan bahwa sebaiknya Malwa nggak datang ke psikolog melainkan fokus beribadah saja, tetapi kini ayahnya sudah lebih menerima kondisi Malwa tersebut.
 

Pentingnya Merawat Kesehatan Mental

Menurut Malwa, merawat kesehatan mental sama seperti merawat kesehatan fisik. Dulu, Malwa menganggap bahwa nggak masuk akal ketika seseorang bisa ‘kena mental’ hanya karena masalah yang dihadapi. Namun, setelah mengalaminya sendiri, Malwa memahami bahwa kemampuan ‘bertahan’ yang dimiliki oleh setiap orang itu berbeda-beda. Di luar sana, ada banyak orang yang -mungkin- nggak sekuat kita dan itu wajar karena di dunia ini nggak semua orang harus sama dengan kita, kan?
 
Masalah yang menurut kita sepele, bisa saja menjadi sebuah masalah besar untuk orang lain. Bagi Malwa, nggak apa-apa untuk merasakan masalah itu sebagai masalah besar dan nggak usah pedulikan komentar orang lain yang menganggap kita lemah sebab belum tentu orang tersebut bisa sekuat kita jika dihadapkan dengan masalah yang sama.
 

Pesan dari Malwa untuk #Thinkers

Jadi, Malwa berpesan untuk para #thinkers agar berani untuk memvalidasi emosi. Kamu juga perlu memberanikan diri untuk mencari pertolongan ketika merasa ada yang nggak baik-baik saja dengan mentalmu. Sama seperti kesehatan fisik, kamu juga harus aware dengan kondisi mentalmu sebab mental yang buruk juga akan mempengaruhi kesehatan fisik pada akhirnya.
 
Malwa bercerita bahwa ketika kondisi mentalnya memburuk, itu sangat mempengaruhi kondisi fisiknya. Dia menjadi sering sakit-sakitan hingga harus keluar masuk rumah sakit. Jadi, siapa bilang bahwa kesehatan mental nggak penting dan nggak berpengaruh ke kesehatan fisik kita?
 
Malwa juga berpesan agar kamu nggak takut untuk datang ke psikolog. Jangan pedulikan stigma yang mengatakan bahwa orang yang datang ke psikolog atau psikiater adalah orang gila. Kamu harus mencari kesembuhan untuk dirimu sendiri. Kamu harus berani membantu dirimu sendiri.
 
Kamu juga nggak boleh membandingkan dirimu dengan orang lain. Kamu adalah orang yang spesial. Kamu adalah manusia hebat dengan kelebihan-kelebihan yang kamu miliki.
 
Jadi, yuk, mulailah berani untuk heal your think, think your health! Bersama Healthink, kamu bisa mengembangkan dirimu dan mengubah pola pikirmu menjadi lebih baik dengan menonton video-video kesehatan mental an pengembangan diri di Youtube Healthink.

Follow juga akun media sosial Healthink untuk bisa mendapatkan berbagai konten edukatif yang akan membantumu menyadari bahwa kesehatan mentalmu itu penting dan bahwa dirimu masih layak untuk bahagia.

Terbaru

Bangkit dari ADHD Lewat Support System
Bangkit dari ADHD Lewat Support System
25 Apr 2025
Tantangan Membangun Bisnis dan Peran Tuhan di Dalamnya
Tantangan Membangun Bisnis dan Peran Tuhan di Dalamnya
21 Mar 2025
Perjalanan Melawan Depresi dan Menemukan Harapan
Perjalanan Melawan Depresi dan Menemukan Harapan
26 Sep 2024
Menemukan Peluang dalam Keputusasaan Pasca Kuliah
Menemukan Peluang dalam Keputusasaan Pasca Kuliah
26 Sep 2024
People Come and Go? Terima Aja!
People Come and Go? Terima Aja!
26 Sep 2024

      

© 2025 Healthink - All rights reserved