Film pendek bukan hanya hiburan, tetapi juga cara baru memahami dunia. Temukan bagaimana Pehagengsi menyajikan perspektif unik tentang kesehatan mental melalui karya audio visual.
Siapa dari kamu yang suka menonton film pendek? Film-film pendek selalu memberikan perspektif unik yang membuat otak kita memikirkan ending-nya. Jika kamu adalah pecinta film dan suka dengan berbagai hal terkait produksi audio visual, Pehagengsi adalah wadah yang tepat untukmu.
Kali ini, Healthink berkesempatan untuk bertemu dengan tim Pehagengsi, sebuah wadah yang berfokus pada produksi dan distribusi konten audio visual khususnya film pendek. Bersama Dinda dan Dwi, perwakilan dari Pehagengsi, Heatlhink membahas bagaimana kesehatan mental direpresentasikan melalui audio visual.
Mewakili Pehagengsi, Dinda Oktaviana (Dinda) dari tim Kreatif Pehagengsi dan Dwi Pangestu Setya Rahayu (Dwi) selaku Plan dan Strategis Pehagengsi, menceritakan tentang bagaimana awal mula Pehagengsi terbentuk.
Pehagengsi terbentuk di tahun 2018. Berawal dari rekan yang meminta untuk dibantu dalam memproduksi video tugas akhir tentang senam lantai untuk lansia, Pehagengsi mulai didirikan. Dinda menjelaskan bahwa ada banyak disiplin ilmu dan Pehagengsi berupaya untuk membahas semuanya menggunakan audio visual dengan berkolaborasi bersama banyak entitas di dunia kreatif.
Menyadari bahwa tidak bisa berdiri sendiri tanpa kerja sama dengan pihak lain, selama ini Pehagengsi membentuk tim produksi melalui kolaborasi, khususnya kolaborasi dengan mahasiswa. Jadi, sistem kerja Pehagengsi adalah berkolaborasi dengan orang-orang yang berelasi untuk bisa adaptif dengan setiap proyek. Dengan anggota-anggota tim produksi yang berasal dari banyak bidang, Pehagengsi mampu menyelesaikan proyek apapun dengan mudah.
Program marketing Pehagengsi tidak hanya berasal dari agensi dan vendor, melainkan dari program aktivasi. Program ini bisa disebut fasilitator yang mengumpulkan orang-orang di sebuah wadah untuk saling berjejaring.
Misalnya, kamu membutuhkan jaringan pemasaran untuk proyek filmmu. Maka, Pehagengsi mampu menyediakan itu dengan mengumpulkan semua pihak yang bisa membantumu untuk memasarkan projek tersebut. Jadi, sharing adalah metode pemasaran yang digunakan dalam program ini.
Dinda dan Dwi mengatakan bahwa dari sharing tersebut sering terjadi obrolan-obrolan mendalam atau curhat yang mengarah ke topik kesehatan mental. Jadi bisa dikatakan bahwa program dari Pehagengsi tersebut bukan sekadar pemasaran saja, tetapi juga memfasilitasi siapapun untuk berjejaring dan memperoleh tempat untuk bercerita.
Sebagai filmmaker, Pehagengsi telah membuat banyak jenis film, termasuk film dengan topik kesehatan mental. Berbeda dari film-film kesehatan mental yang pernah booming seperti Joker atau Kukira Kau Rumah, Pehagengsi mendeskripsikan kesehatan mental dengan cara berbeda. Jika dua film tersebut secara gamblang menjelaskan tentang penyakit mental tertentu seperti depresi dan ADHD, maka film produksi Pehagengsi tidak menjelaskan tentang penyakit mental tersebut, tetapi menyorot gejala yang mengarah pada penyakit mental tertentu.
Sebut saja Ani dan Waktu yang Berjalan Mundur serta Rumah Bita. Keduanya menjadi dua film pendek garapan Pehagengsi yang menyorot isu mental illness. Pada film Ani dan Waktu yang Berjalan Mundur, kamu akan menyaksikan bagaimana perspektif Ani terhadap dunia. Ani merasa bahwa dunia berbeda darinya, tidak berpihak kepadanya, dan dia membutuhkan waktu lama untuk bisa menerima. Dia melewati berbagai proses seperti kesendirian dan penolakan hingga akhirnya bisa menemukan situasi atau seseorang yang tepat untuknya.
Dwi dan Dinda mengatakan bahwa film pendek mempunyai interpretasi berbeda untuk setiap orang, tergantung dari seberapa relate seseorang dengan film tersebut. Dinda mengatakan bahwa dirinya mempunyai interpretasi sendiri terkait film Ani dan Waktu yang Berjalan Mundur. Menurutnya, Ani membutuhkan proses yang panjang dengan segala suka duka yang harus dilalui untuk bisa menemukan orang tepat untuk membantunya jadi diri sendiri.
Sementara itu, Dwi memberikan pandangan yang berbeda terkait film tersebut. Menurutnya, film Ani dan Waktu yang Berjalan Mundur lebih membahas tentang bagaimana seseorang bisa menemukan ruang yang bisa menerima dia untuk berekspresi, bukan hanya karena dia berbeda tetapi lebih ke bagaimana dia bisa menemukan jati dirinya sendiri.
Untuk film kesehatan mental lainnya karya Pehagengsi, Rumah Bita, Dinda menjelaskan bahwa isu yang disorot dalam film tersebut adalah tentang kondisi yang dirasakan oleh para pasangan muda. Melalui film tersebut, Pehagengsi ingin menunjukkan bagaimana kita bisa memahami kondisi pasangan muda seperti masalah yang sering dihadapi dan apa pengaruh konflik tersebut kepada anak-anak mereka.
Dari dua film pendek tersebut, Dinda dan Dwi mengatakan bahwa diperlukan riset untuk mendapatkan data yang bisa digunakan untuk membuat dua film dengan topik kesehatan mental agar tetap sesuai dengan kondisi sebenarnya di dunia nyata. Untuk penonton dengan masalah yang relate dengan dua film tersebut, mereka akan mempunyai perspektif masing-masing dalam memahami film tersebut.
Terkait dengan kesehatan mental sendiri, Pehagengsi memaknai isu tersebut secara lebih luas. Kesehatan mental bukan hanya diagnosis yang mengarah ke penyakit mental tertentu seperti depresi dan bipolar, tetapi sesederhana lelah dengan keseharian atau capek dengan kehidupan juga termasuk masalah yang berkaitan dengan kesehatan mental.
Karena Pehagengsi menaungi multidisiplin ilmu, Pehagengsi juga memberikan wadah khusus untuk membahas kesehatan mental. Lebaran Seni Pehagengsi adalah wadah yang digagas oleh Pehagengsi dan salah satu programnya adalah Kelas Mengeluh. Kelas Mengeluh merupakan bukti keasadaran Pehagengsi bahwa masih banyak orang yang tidak mempunyai tempat mengeluh. Melalui Kelas Mengeluh, siapapun bisa dengan bebas dan aman menceritakan keluh kesah mereka.
Stranger is Better. Kalimat itu menjadi alasan kedua kenapa Kelas Mengeluh dibentuk. Di program tersebut, kamu akan bertemu dengan orang-orang asing. Karena bercerita kepada orang-orang yang tak mengenal kita itu lebih mudah, maka kamu bisa sepuasnya bercerita tanpa takut dihakimi. Apalagi, ceritamu itu hanya akan didengar satu kali di program tersebut, sehingga kamu bisa merasa aman karena tidak akan bertemu dengan orang-orang itu lagi.
Kenyamanan adalah dampak positif yang paling terasa dengan kehadiran Pehagengsi. Dengan ikut serta dalam program Pehagengsi, kamu akan mendapatkan insight, relasi, atau apapun yang membuatmu nyaman. Semua itu karena Pehagengsi berupaya untuk memberikan ruang aman dan nyaman untuk semua orang yang ikut serta ke dalam program-program mereka.
Dampak positif Pehagengsi juga dibuktikan melalui salah satu program bernama Tur Dalam Negeri. Program ini berfokus pada pendistribusian film-film yang tak melalui festival film. Pehagengsi mendistribusikan film-film tersebut melalui komunitas dan daerah. Sejauh ini, film-film yang masuk ke program tersebut sudah bisa disaksikan di hampir semua daerah di Indonesia, kecuali Kalimantan dan Papua. Dari situ, kita bisa menilai bahwa film-film itu memberikan dampak positif karena terus ada permintaan untuk film-film tersebut.
Cherrypop adalah sebuah acara kebudayaan yang diadakan setiap tahun di Yogyakarta. Cherrypop memberdayakan semua pelaku sub-budaya anak muda dari berbagai disiplin seperti musisi, arsiparis, pegiat kuliner, perupa, pembuat film, dan lain-lain. Bukan hanya sebagai arena berkreasi, Cherrypop juga membentuk sebuah ekosistem sub-budaya anak muda yang bisa saling berkolaborasi, membangun wacana, dan berselebrasi.
Salah satu program Cherrypop adalah Rekam Skena dan Pehagengsi berkolaborasi dengan Cherrypop melalui program tersebut. Pehagengsi telah berkolaborasi dengan Cherrypop sejak Rekam Skena #2 yang diadakan tahun lalu. Di tahun 2023 kemarin, saat pertama kali bergabung dengan Rekam Skena, Pehagengsi telah memproduksi 4 film di 4 kota yaitu Purbalingga, Purwokerto, Banjarnegara, dan Cilacap. Di tahun ini, Pehagengsi kembali terlibat dengan Rekam Skena #3 pada tanggal 10-11 Agustus 2024 kemarin.
Lalu, apa saja aktivitas yang dilakukan oleh Pehagengsi di acara tersebut? Dalam acara tersebut, ada sebuah program yang bernama Collective Corner. Di sana, Pehagengsi berkolaborasi dengan Lintas Kultura dan Akademi Bahagia untuk membuat program aktivasi tentang musik dan audio visual. Secara khusus, Pehagengsi membahas tentang audio visual, Lintas Kultura membahas musik, dan Akademi Bahagia fokus membahas teks.
Ada juga music video creator, Ndarboy Genk, yang turut serta dalam acara tersebut untuk membahas tentang series dari music video yang pernah mereka buat. Tak hanya itu, salah satu kreator Malang, N creator, juga turut hadir untuk berjejaring dan melebarkan sayapnya di daerah lain.
Di acara tersebut, Healthink juga terlibat untuk membahas tentang kesehatan mental dari orang-orang yang bergelut di dunia audio visual. Selain terlibat dalam sesi sharing tersebut, Pehagengsi juga bertugas untuk memproduksi pengarsipan dari semua kegiatan Rekam Skena #1 dan Rekam Skena #2, seperti film, poster, dan lain-lain, untuk bisa dijadikan sebagai showcase.
Jika kamu ingin berjejaring dan berdiskusi tentang audio visual, kamu bisa hadir di acara Rekam Skena karena Pehagengsi selalu hadir di acara tersebut. Untuk tahun ini, acara tersebut telah dilaksanakan pada 10-11 Agustus kemarin. Namun, jangan khawatir! Kamu masih berkesempatan untuk hadir di Rekam Skena di tahun depan dan bertemu dengan tim Pehagengsi di sana.
Pehagengsi terbuka untuk siapapun yang ingin bergabung, khususnya untuk kamu yang suka dengan dunia film atau audio visual. Jadi, kamu juga bisa ikut serta dalam program-program Pehagengsi untuk membahas lebih dalam tentang berbagai hal yang berkaitan dengan audio visual dan berjejaring bersama banyak entitas di program-program tersebut.
Tak hanya membahas dan memproduksi audio visual saja, kamu juga bisa menemukan tempat cerita. Seperti dalam salah satu program Pehagengsi, Kelas Mengeluh, kamu bisa meluapkan semua pikiran dan perasaan yang selama ini kamu pendam sendirian dengan bebas dan aman.
Sama seperti Pehagengsi, Healthink juga senantiasa memberikan wadah untuk siapapun memahami emosi diri dan mengembangkan pemikiran positif mereka. Melalui video-video Youtube dan konten-konten edukasi seputar kesehatan mental di akun media sosial Healthink, kamu bisa belajar dan bertumbuh.
Jika memang kamu ingin berubah menjadi lebih baik, maka kamu perlu menonton video-video di Youtube Healthink, khususnya video Narasi Ahli. Dengan menonton video-video tersebut, kamu akan mendapatkan berbagai insight baru seputar kesehatan mental dari psikolog profesional dan berpengalaman.
Kamu juga perlu mem-follow Instagram dan TikTok Healthink untuk mendapatkan konten-konten menarik yang kami jamin akan relate dengan apa yang kamu rasakan saat ini. Jadi, jangan tunggu nanti untuk mulai heal your think, think your health! Kamu harus mulai berani membenahi diri dan untuk setiap langkahmu menuju ke arah yang lebih baik itu, Healthink siap menemanimu.
Terbaru